Selasa, 12 Juli 2016

#GoesToResolusi2016 : Proses Menulis Novel Perdana

Assalamualaikum.
Apa kabar kalian? Semoga selalu baik, ya!
Hmm, cukup lama ya nggak ngeblog, maaf nih, baru sempat ada ide bikin tulisan di blog. Tenang aja, kali ini nggak akan absurd kok isinya, hehe.

Oke, kali ini aku mau berbagi cerita tentang kegiatan yang sedang aku jalani akhir-akhir ini. Jadi, aku lagi 'mencoba' menulis novel. Kenapa mencoba? Karena sebenernya aku udah pernah berusaha nulis novel dan pada akhirnya novel itu tidak jadi-jadi juga sampai sekarang, berakhir di folder-folder yang aku bahkan lupa kalau aku pernah nulis itu *oke, lupakan* haha. Maklum, newbie seperti saya ini memang masih ketergantungan dengan mood menulis. Keseringan kena writer's block *yaitu sebuah sindrom macet pada pikiran seorang penulis pemula dan bukan pemula sehingga ide-ide nulis jadi mampet* dan berakhir pada malas memulai untuk menulis. YEAH!

But, for this moment, aku serius *sambil memandang lurus ke arah matamu*
Rencananya, sebelum tahun 2016 habis, aku harus punya novel sendiri, benar-benar novelku sendiri, karanganku sendiri, kisah hidupku sendiri, dan semuanya serba sendiri *kemudian galau* *jadi, kenapa serba sendiri? jomblo, mbak?* *kemudian baper sambil memandang langit-langit kamar kos*

Tekad yang semakin membulat itu dikuatkan dengan aku yang sudah menamatkan novel karangan aunty Achi yang berjudul Mr. and Mrs. Writer *sumpah aku tertarik banget pas pertama kali baca sinopsisnya dan akhirnya merelakan angpao lebaran berhargaku untuk kuberikan pada mbak kasir T*ga Mas yang bersinar-sinar matanya karena uangku masih mulus*
Ini nih, covernya. Buat kalian penyuka novel, wajib baca ini!



Isinya, jangan ditanya, pas banget buat kalian yang emang punya mimpi banget buat jadi penulis. Duh, jadi baper kan, pokoknya baca sendiri, pasti senyum-senyum dan jadi semakin pengen menerbitkan novel sendiri!

Semenjak itu, semangatku jadi terbakar untuk menerbitkan novel sendiri, tahun ini! *kemudian mengepalkan tangan kuat-kuat di udara*

Tapi, ternyata menulis novel nggak semudah yang aku bayangkan. Dalam bayanganku, aku akan menulis novel, menyelesaikannya, mengirimkannya pada redaksi penerbit, novelku diterbitkan, best seller, aku terkenal, dan kemudian aku jadi artis *oke, lupakan. khayalan tingkat tinggi mahasiswa tingkat akhir. hahaha*

Dalam bayanganku, nulis novel bakalan gampang. Ide mengalir lancar tanpa hambatan dan aku bisa menulis novel dengan nyaman. Ternyata, itu hanya mitos. Menulis novel ternyata butuh perjuangan dan banyak kesulitan. Sebagai contoh, waktu aku mulai menulis per bagiannya, ternyata ada hal-hal yang harus aku perhatikan. Aku harus ingat kejadian-kejadian penting yang pernah aku alami *ini berhubung karena novel yang aku tulis bergenre romance-motivasi based on true story, yang sedikit banyak memerlukan ingatan-ingatan kejadian di masa lalu*

Selain itu, aku juga harus membangun karakter. Harus memikirkan adegan apa yang harus aku tulis selanjutnya, harus memikirkan apa yang bisa menarik pembaca, harus sering-sering mengecek mbah Google untuk sekedar liat tips-tips menulis novel yang baik. Yah, seorang penulis harus berkorban, kan? *menegarkan diri sendiri*


Selain kesulitan-kesulitan itu, ada kesan juga selama menulis novel based on true story-ku ini. Karena memang berdasarkan kisah nyata, aku jadi kebawa ke masa-masa lalu, jadi baper sendiri deh, hahaha. Kejadian-kejadian penting yang merubah hidupku ternyata terlampau banyak untuk kuceritakan satu-satu, tapi well, aku akan melakukannya. Pelan tapi pasti *sambil mengangguk-anggukkan kepala*

Well, pembacaku, doakan ya, semoga perjuangan penulis pemula seperti saya ini tidak berakhir sia-sia. Doakan novelku nggak hanya berakhir menjadi script tanpa arti di folder-folder usang yang tak terbuka lagi. Doakan tahun ini novelku jadi dan best seller sampai akhir. AAMIIN.

Untuk kamu, lelaki 25 Agustus, doakan aku, ya. Semoga aku bisa menepati kata-kataku untuk memberimu hadiah ulang tahun berupa novelku sendiri. Bagaimanapun, kamu pernah menemaniku berjuang dari seorang Igant yang belum dan bukan jadi apa-apa, sampai sekarang yang akhirnya bisa merangkak menulis novelnya sendiri.

Untuk kalian, terima kasih sudah bersedia membaca curhatanku. Kalau novelku jadi, aku akan berterima kasih pada kalian, karena sudah mendoakanku. Dan, doa yang sama juga ya untuk kalian semua.

Bunch of love,
Igant Erisza Maudyna.
Juli, 2016

0 komentar:

Posting Komentar

 

Ketika Tulisan Bercerita... Template by Ipietoon Cute Blog Design and Homestay Bukit Gambang